Saat Hari Baru Tiba, Seragam Tak Lagi Wajib
yakangedu.com - Pagi yang baru menyapa di sudut-sudut sekolah Inggris. Tapi ada yang beda. Bukan cuma mentari yang hangat menyelinap ke kelas, tapi juga anak-anak yang datang dengan pakaian santai, bukan lagi seragam ketat nan kaku. Yup, "Seragam Tak Lagi Wajib, Sekolah Inggris Pilih Nyaman" kini bukan sekadar wacana, tapi makin jadi kenyataan!
Di beberapa sekolah di Inggris, aroma perubahan itu terasa kencang. Anak-anak kini bebas bergerak, melompat, bermain, bahkan belajar dengan pakaian yang lebih cocok untuk petualangan fisik sehari-hari. Bukan karena seragam tak penting, tapi karena kenyamanan dan kesehatan mental lebih utama.
Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Sebagaimana dilansir dari media-media Inggris Internasional. Organisasi anak-anak seperti Outdoor Play and Learning (Opal), yang digagas mantan guru Bristol Michael Follett, mendorong sekolah untuk mengganti seragam formal dengan pakaian yang lebih aktif. Mereka menyebutnya seragam aktif alias seragam yang mendukung gerak, main, dan pelajaran fisik.
Siapa Aja yang Ikut Gerakan Ini?
Opal dan Michael Follett, pelopor ide revolusioner ini.
Summerhill Academy, sekolah yang kini membebaskan siswanya pakai seragam nyaman.
East Wichel Primary School, yang sejak pandemi langsung tancap gas ganti seragam.
Play England, Youth Sport Trust, dan Children's Scrapstore, turut mendukung perubahan.
Kepala sekolah seperti Glyn Jones (Blue Coat Primary) dan Paula Phillips (East Wichel) juga ikut bersuara.
Anak-anak, guru, kepala sekolah, hingga organisasi pendidikan semua bersinergi. Yang menarik, suara anak-anak juga dibawa dalam keputusan ini.
Kapan dan Kenapa Semua Ini Dimulai?
Gerakan ini muncul terutama pasca-COVID-19. Banyak anak jadi lebih banyak duduk, jarang gerak, dan mentalnya pun mulai ringkih karena terlalu lama di depan layar. Sekolah merasa ini bukan cuma soal pakaian, tapi juga soal hak anak untuk aktif dan sehat.
Menurut Paula Phillips, kepala sekolah East Wichel, perubahan seragam dilakukan karena keprihatinan terhadap kesehatan fisik dan mental siswa.
"Anak-anak punya hak buat main dan bergerak setiap hari," katanya.
Nah, seragam aktif ini jadi salah satu solusi. Simpel, nyaman, multifungsi. Anak-anak bisa langsung ikut olahraga tanpa harus ganti baju. Bonusnya? Lebih hemat biaya karena nggak perlu beli dua macam seragam.
Di Mana Saja Ini Sudah Berlaku?
Langkah progresif ini udah berjalan di beberapa sekolah seperti:
Summerhill Academy di Bristol
East Wichel Primary School di Swindon
Blue Coat Primary di Gloucestershire
Sekolah Gereja Chilthorne Domer dekat Yeovil, Somerset
Dan kabarnya, makin banyak sekolah yang mulai ikut diskusiin dan pertimbangin langkah serupa.
Bagaimana Anak-anak dan Guru Merespons?
Responsnya? Campur aduk, tapi banyak yang bilang ini win-win solution!
Sally Goodridge, pemimpin pelajaran olahraga di Summerhill Academy bilang:
"Anak-anak jauh lebih nyaman, kita bisa langsung aktif kapan aja tanpa ribet ganti baju. Bahkan waktu untuk pelajaran jadi lebih efektif."
Tapi, nggak semua langsung setuju. Di Sekolah Gereja Chilthorne Domer, beberapa siswa senior malah masih milih seragam tradisional. Alasannya? Biar lebih fokus, dan buat menghormati nilai-nilai gereja saat kunjungan ibadah.
Jadi jelas, meski tren ini mulai naik daun, tetap ada ruang untuk debat dan adaptasi.
Apakah Ini Akan Jadi Masa Depan Sekolah di Inggris?
Pertanyaan besar itu masih mengambang, tapi satu hal pasti: sekolah harus adaptif. Dunia berubah, dan sekolah nggak bisa terus pakai pola lama. Seperti kata Glyn Jones:
"Pakaian kerja orang dewasa aja udah berubah. Lihat deh, sekarang jarang banget lihat orang pakai jas. Sekolah harus ikut mencerminkan realitas ini."
Jadi, apakah seragam akan benar-benar lenyap dari sekolah-sekolah Inggris? Bisa iya, bisa juga tetap ada tapi dalam versi yang lebih fleksibel dan manusiawi.
Saat Nyaman Jadi Pilihan Serius
Revolusi seragam ini bukan soal gaya, tapi soal kesehatan jiwa dan raga. Anak-anak adalah jiwa yang butuh ruang untuk tumbuh, bukan dibungkus seragam ketat yang kaku. Saat sekolah memilih nyaman, mereka sesungguhnya memilih masa depan yang lebih ramah anak.
Kenyamanan bukan berarti menyepelekan kedisiplinan, tapi menemukan cara baru yang tetap rapi tapi nggak menyiksa. Buat guru, murid, dan orang tua inilah waktunya untuk buka mata dan berpikir: apakah seragam yang kita pakai masih relevan?
Pesan Edukasi:
Yuk, bahas bareng di sekolah atau komunitas kamu, apakah seragam nyaman bisa diterapkan? Saatnya ngobrolin masa depan pendidikan yang lebih asyik dan inklusif.
"Sekolah bukan sekadar tempat belajar, tapi rumah kedua yang harus membuat kita merasa bebas jadi diri sendiri." - (ye)**
0Comments