Saat Harapan Diumbar, Tapi Tantangan Masih Membentang
yakangedu.com - DPR Janjikan Sekolah Gratis - Saat fajar menyingsing dan matahari baru saja mengintip dari balik awan, ada kabar yang bikin mata pelajar dan penggiat pendidikan jadi terang benderang. Katanya, "DPR janjiin sekolah gratis nih!" wah, beneran nih? Tapi tunggu dulu, jangan langsung lompat kegirangan. Di balik janji manis itu, ada PR segede gunung yang mesti diberesin.
Apa yang Sebenarnya Dijanjikan DPR?
Wakil Ketua Komisi X DPR RI, My Esti Wijayanti, mengibarkan wacana bahwa negara akan mulai menggratiskan pendidikan dasar untuk seluruh anak Indonesia... tapi sayangnya bukan di tahun 2025. Kenapa? Karena dompet negara alias APBN untuk 2025 udah keburu dikunci rapat-rapat. Jadi, janji ini baru akan bisa dibahas lebih dalam untuk realisasi di tahun 2026.
"Kalau mau jalan di 2025, sayangnya anggarannya belum ada," begitu kira-kira suara dari Senayan.
Kenapa Nggak Bisa Langsung Jalan Tahun Ini?
Padahal, kalau semua siswa SD dan SMP digratiskan biayanya, negara butuh dana sekitar Rp132 triliun! Estimasinya, dengan 20 juta siswa SD dan 10 juta siswa SMP, masing-masing dikasih subsidi bulanan Rp300 ribu dan Rp500 ribu.
Siapa yang Terlibat dalam Isu Ini?
DPR RI, khususnya Komisi X yang ngurusin bidang pendidikan.
Wakil Ketua DPR Komisi X, My Esti Wijayanti, jadi sosok yang mewakili janji ini.
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat alias Rerie, yang jadi pengingat bahwa pendidikan bukan cuma soal bangunan dan dana.
Masyarakat dan penggiat pendidikan, yang jadi penonton sekaligus pemain dalam drama pendidikan bangsa ini.
Kapan dan Dimana Wacana Ini Dibahas?
Semua pernyataan ini menyeruak ke publik pada 10 Juni 2025, lewat keterangan resmi para wakil rakyat. Lokasinya tentu saja di panggung utama demokrasi kita: Senayan, Jakarta. Tapi dampaknya? Jelas ke seluruh penjuru negeri.
Apa yang Diharapkan dari Janji Sekolah Gratis?
Pendidikan dasar (SD-SMP) benar-benar gratis untuk seluruh siswa di Indonesia.
Guru, terutama non-ASN, digaji secara layak dan manusiawi.
Masyarakat bisa gotong-royong bantu pendidikan tanpa dipaksa bayar ini-itu.
Tapi tunggu, jangan cuma fokus di angka. Ada hal yang nggak boleh dilupakan, dan ini yang disuarakan keras-keras oleh Rerie.
Jangan Lupa "Roh" Pendidikan!
Bayangin kalau sekolah gratis tapi gurunya ogah ngajar karena gaji minim, atau anak-anak masuk sekolah cuma buat tidur dan main gadget. Nah, di sinilah "roh" pendidikan itu penting banget. Roh itu adalah semangat, nilai, dan jiwa dalam proses belajar sesuatu yang nggak bisa dibeli tapi harus dibangun.
Apa Sebenarnya Revitalisasi Pendidikan Itu?
Menurut data dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, program revitalisasi tahun ini menargetkan lebih dari 10 ribu satuan pendidikan dari PAUD sampai SLB. Tapi revitalisasi ini nggak boleh disalahpahami.
"Revitalisasi bukan cuma renovasi!"
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, juga ikut menegaskan hal ini. Revitalisasi adalah jalan untuk menciptakan iklim belajar yang menyenangkan, membangun, dan membentuk karakter. Ibaratnya, bukan cuma bikin rumah bagus, tapi bikin rumah itu jadi tempat tinggal yang nyaman dan penuh cinta.
Tantangan Kolaborasi dan Sosialisasi
Rerie juga mengingatkan, keberhasilan program-program pendidikan ini tergantung pada semangat dan kolaborasi semua pihak: dari pusat sampai daerah, dari guru sampai orang tua. Sosialisasi kebijakan juga penting biar nggak ada yang salah paham dan semua bisa ikut ambil peran.
Karena sekuat apapun program, kalau yang jalanin males-malesan, ya hasilnya pasti zonk.
Saat Janji dan Harapan Harus Berjalan Bersama
Janji sekolah gratis dari DPR tentu jadi kabar yang menggembirakan. Tapi seperti pepatah, “Janji adalah utang yang harus dibayar, bukan hanya diucapkan.” Dan untuk bayar utang ini, kita butuh bukan hanya anggaran dan gedung baru, tapi juga niat tulus dan semangat kolektif.
Rerie sudah mengingatkan: jangan cuma kejar angka, tapi bangun juga jiwanya. Jangan sampai kita punya sekolah megah tapi kehilangan makna.
Pesan Edukasi
CTA (Call to Action)
Ayo kita dukung gerakan sekolah gratis dan revitalisasi pendidikan dengan ikut menyuarakan pentingnya karakter dan nilai dalam dunia pendidikan. Share artikel ini kalau kamu setuju bahwa pendidikan harus punya "roh" bukan cuma raganya!
Karena sekolah tanpa jiwa, hanyalah bangunan tanpa cahaya. - (ye)**
0Comments